Di sebuah
perkampungan terjadi mati lampu, sehingga keadaannya gelap gulita. Saat
itulah dua orang pencuri mulai dengan aksinya, mereka ingin mencuri uang
yang ada di Masjid. Ketika itu ada orang meninggal dan jenazahnya belum
sempat di kuburkan sehingga di letakkan di dalam Masjid.
Pertama kali masuk ke
Masjid si pencuri begitu terkecut karena pintu Masjid tidak terkunci
padahal dia sudah membawa kunci buatannya sendiri. Masuklah
kedua orang tersebut ke dalam Masjid dengan perlahan-lahan.
Ternyata yang menjadi incaran si pencuri tersebut telah ada di depan
langkahnya, di angkatnya lah geranda jenajah tersebut keluar dari Masjid
dengan perlahan-lahan.
Di tengah perjalanan,
pencuri yang di belakang ingin mengambil bagiannya terlebih
dahulu, dimusukkannya lah tangannya kedalam geranda itu, di
rabanya isinya ternyata yang di pegangnya adalah mata si jenajah itu, kemudian
hidung dan mulutnya. Terkejutlah dia, sehingga dia ingin mengatakan pada
temannya yang ada di depan. Ada orang…. Ada orang…., tekejutlah
temannya yang ada di depan dia menyangka ada orang yang mengejar
mereka, dicepatkannya langkahnya, temannya yang ada di belakang terus
mengatakan ada orang…. Ada orang. Tambah di cepatkannya langkahnya oleh temannya yang ada
di depan.
Tanpa mereka sadari
mereka teleh melewati jalan yang salah, mereka kembali lagi
keperkampungan itu. Saat itulah lampu hidup, begitu terkejutnya
orang-orang yang ada di sekitar mereka. Wooi… ada pencuri jenazah, semua orang
pada berdatangan dan mengepung pencuri tersebut, tertengkaplah mereka.
Mereka di ikat dan di
bawah ke kelurahan untuk di tindak lanjuti. Di perjalanan teman yang
mengangkat gerenda pada posisi depan terus menggerutuk kepada
temannya tersebut “Kenapa tidak bilang kalau isinya orang”. Temannya berkata
“tadi saya sudah bilang ada orang”. “Sangka saya ada orang yang
mengejar kita ”kata temannya. Mereka terus meributkan soal itu. “Sial buat apa kita
mencuri jenajah, dasar sial”.
dosanya berlipat-lipat tuh
BalasHapus